"Seminggu setelah Airbus A320 jatuh dengan 66 orang di dalamnya, termasuk 30 orang Mesir dan 15 dari Perancis, penyidik tidak memiliki gambaran yang jelas tentang saat-saat akhir," kata seorang penyidik seperti dilansir Reuters, Jumat (27/5/2016).
Kapal yang didatangkan, lanjut penyidik, dibuat oleh Alsemar, anak perusahaan dari kelompok industri Perancis Alcen. Kapal ini dilengkapi tiga sistem Detector-6000 yang dirancang untuk menangkap sinyal kotak hitam dengan jarak hingga 5 km (3 mil).
"(Kapal) perusahaan Perancis akan melakukan pencarian bawah laut pada 'empat atau lima' daerah dalam zona pencarian 5 kilometer yang diyakini terdapat kotak hitam (pesawat EgyptAir). Lokasi pencarian mungkin saja mengalami perluasan jika tidak ada sinyal yang terdeteksi," urai Penyidik.
Maskapai EgyptAir sebelumnya mengontrak perusahaan dari Prancis dan Italia untuk membantu upaya pencarian pesawat yang hilang.
Pesawat EgyptAir jenis Airbus A320 jatuh saat mengudara dari Paris menuju Kairo pada Kamis (19/5) pagi. Dugaan sementara menyebut pesawat jatuh di Laut Mediterania, antara Mesir dan Yunani, yang kedalamannya diperkirakan bisa mencapai 3 km.
"Kami telah mengontrak satu perusahaan Prancis dan satu perusahaan Italia untuk melakukan pencarian bawah laut di Laut Mediterania, dengan kedalaman 3 ribu meter," ujar Direktur EgyptAir Safwat Moslem dalam konferensi pers seperti dilansir Reuters, Rabu (25/5).
(fdn/fdn)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar