OPCW Siap Bantu Negara-negara Tanggulangi Terorisme Kimia

London - Organisation for the Prohibition of Chemical Weapons/OPCW (Organisasi Pelarangan Senjata Kimia) menyatakan siap membantu negara-negara dalam menanggulangi terorisme kimia.

"Realitas sebenarnya bahwa pelaku non-negara mungkin sedang mengembangkan dan akan menggunakan senjata kimia," ujar Direktur Jenderal OPCW A. Uzumcu pada 19th International Chemical Weapons Demilitarisation Conference di London, yang baru berakhir kemarin, Jumat (27/5/2016) waktu setempat.

Dalam pidato pengantarnya, Dirjen memaparkan sejumlah inisiatif OPCW untuk menanggulangi ancaman senjata kimia, termasuk pembentukan Rapid Response Assistance Teams yang siap digelar dalam waktu sekejap di 192 negara anggota atas permintaan mereka.

Selain itu Dirjen juga menguraikan upaya-upaya OPCW untuk menanggulangi ancaman, antara lain menuntaskan pemusnahan cadangan senjata kimia sebagai prioritas.

"Kita sedang menuju ke tahapan akhir pekerjaan ini, di mana lebih dari 92% cadangan dunia dinyatakan telah musnah, termasuk di Suriah, meskipun ada beberapa masalah masih ditangani berkaitan dengan program senjata kimia Suriah," papar Dirjen.

Dalam rilis yang diterima detikcom Dirjen juga menyatakan bahwa fokus internasional selanjutnya akan beralih ke upaya mencegah munculnya kembali senjata kimia.

"OPCW sudah merencanakan untuk ini, namun masih memiliki sejumlah tantangan penting untuk mengatasi, sebelum dapat mencapai tahap ini," cetus Dirjen.

International Chemical Weapons Demilitarisation Conference di London diselenggarakan oleh Defence Science and Technology Laboratory, yakni suatu lembaga di bawah Kementerian Pertahanan Inggris.

Konferensi tahunan ini menghimpun beragam spesialis internasional dari kalangan militer, ilmuwan dan industri kimia untuk membahas upaya memusnahkan senjata kimia.

"Saya menyambut baik konferensi ini terus memainkan peran penting dalam mendukung upaya internasional untuk memusnahkan senjata kimia dan memberi kontribusi untuk tujuan kita bersama yakni dunia yang bebas dari ancaman senjata kimia," pungkas Dirjen.
(es/fdn)

from Detik News

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Comments System

Disqus Shortname